Minggu, 16 April 2017

Language of Love I

...

Sering kali, orang merasa dirinya sudah terlalu mengenal pasangannya hanya karena berdasarkan benih cinta yang lalu, yang sudah ditebar.
Tetapi, yang seringkali dilupakan adalah di mana benih itu ditebarkan.
Benih yang ditebarkan bisa jatuh di pinggir jalan, bisa jatuh di tanah yang berbatu-batu, di tengah semak berduri, maupun jatuh di tanah yang baik dan subur.
Kenalilah di mana benih itu jatuh, kemudian rawat dan jagalah agar terus tumbuh menjadi indah.
Kenalilah karena hal-hal yang terindah di dunia ini justru tidak terlihat oleh mata kita itulah mengapa kita menutup mata ketika kita tidur dan ketika kita menangis ketika kita membayangkan? Begitu juga cinta.

Cinta itu perlu dipupuk agar terus tumbuh menjadi indah dan tak layu.
Jadi, benih cinta sebaik apa pun jika tanpa perawatan, lama-lama akan menjadi layu akan menjadi mati juga.
Sepasang kekasih yang saling mengungkapkan cinta tanpa menjaga dan memupuk, sering mempunyai anggapan "Mengapa mesti merawat cinta, toh ia mencintaimu.
Aku tahu itu.
Aku tahu ia juga mencintaiku.
Apa itu masih kurang?"

Cinta yang agung adalah ketika kamu menitikkan air mata dan masih peduli terhadapnya.
Cinta yang agung adalah ketika ia tidak memedulikanmu dan kamu masih menunggunya dengan setia.
Cinta yang agung adalah ketika dia mulai mencintai orang lain dan kamu masih bisa tersenyum sembari berkata "Aku turut berbahagia untukmu".

Apabila cinta tidak berhasil, bebaskan dirimu.
Biarkan hatimu kembali melebarkan sayapnya dan terbang ke alam bebas lagi.
Ingatlah bahwa kamu mungkin menemukan cinta dan kehilangannha, tapi ketika cinta itu mati, kamu tidak perlu mati bersamanya.

Orang terkuat bukan mereka yang selalu menang, melainkan mereka yang tetap tegar ketika mereka jatuh.
Entah bagaimana dalam perjalanan kehidupan, kamu akan belajar tentang dirimu sendiri dan menyadari bahwa penyesalan tidak seharusnya ada, melainkan hanya perhargaan abadi atas pilihan-pilihan kehidupan yang telah kau buat.

Mencintai bukanlah bagaimana kamu melupakan, melainkan bagaimana kamu memanfaatkan.
Mencintai bukanlah bagaimana kamu mendengarkan, melainkan bagaimana kamu memahami.
Mencintai bukanlah apa yang kamu lihat, melainkan apa yang kamu rasakan.
Mencintai bukanlah bagaimana kamu melepaskan, melainkan bagaimana kamu bertahan.
Lebih berbahaya jika mencucurkan air mata dalam hati dibandingkan dengan menagis tersedu-sedu.
Air mata yang keluar dapat dihapus, sementara air mata yang tersembunyi menggoreskan luka yang tidak akan pernah hilang.

..

~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar